Rabu, 20 November 2019

MILAD KE-107 MUHAMMADIYAH




Milad ke 107 Muhammadiyah yang diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tepatnya Senin 18 November 2019 dan dihadiri sekitar 20.000 orang.

Malam itu cuaca sempat hujan, namun tidak menyurutkan gemuruh riuh langkah derap warga Muhammadiyah untuk merayakan milad muhammadiyah. Bersama ibu-ibu, orang tua bahkan remaja yang berjalan bangga mengenakan jas almamater dan seragam ortom, ikut merayakan kemeriahan yang luar biasa dalam Milad Muhammadiyah.

Setelah acara dibuka dengan lantunan ayat suci al-Quran yang dibacakan oleh salah satu mahasiswi komunikasi 2019 UMY peraih beasiswa hafidz Muhammadiyah, selanjutnya para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars Muhammadiyah. Euforia warga Muhammadiyah bersenandung dengan diiringi UMY Philarmonic Orchestra yang memenuhi area sportorium UMY yang megah. Disini ada haru dan bangga ketika lagu itu dinyanyikan bersama.

Dalam pidato Prof. Muhadjir Effendy, Menko PMK bahwa "Muhammadiyah tidak perlu sibuk mengatakan NKRI harga mati, karena kiprahnya sudah menunjukkan bukti yang tak bisa ditolak." "Pengabdian Muhammadiyah untuk Bangsa dan Negara ada dan nyata. Adanya puluhan ribu sekolah, universitas,  rumah sakit, dan masih banyak lagi. Bagi Muhammadiyah, Indonesia adalah Darul 'Ahdi Wasy-Syahadah. Tak ada konsep negara lain yang diterima di Muhammadiyah kecuali Negara Kesatuan Republik Indonedia." Hadirin bergemuruh bertepuk tangan.

UMY adalah kampus Muhammadiyah pertama di Indonesia yang memiliki tim orkestra dengan standard Internasional. Rasanya tak banyak juga kampus lain di negeri ini yang memilikinya. Saat sebagian kalangan masih sibuk berdebat soal fiqh alat musik, sebagaimana coraknya sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah sudah bergerak ke masa depan. Malam itu mars Muhammadiyah, Sang Surya, dibawakan dalam format orkestra!

Nuansa magis segera menghipnotis seluruh ruangan ketika ribuan orang menyanyikan lagu itu bersama-sama. Malam itu, refleksi 100 tahun kiprah TK Aisyiah Bustanul Athfal dipersembahkan dalam bentuk sendra tari yang sangat memukau. Melibatkan ratusan penari dewasa dan anak-anak kecil. Semua elemen gerak, elemen teater, elemen musik, dikemas secara apik.

Tak ketinggalan Online University dan Iuran Muhammadiyah yang diluncurkan oleh Muhammadiyah dengan elegan menujukkan kiprahnya dalam melintasi zaman.

Izinkan saya menutup tulisan ini dengan mengutip pesan penting yang disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, ketua umum PP Muhammadiyah. "107 tahun telah berlalu dan Muhammadiyah tetap selalu berkiprah untuk kemajuan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta. Usaha mencerdaskan tidak kenal berhenti. Ribuan sekolah, dua puluhan ribu TK ABA, ratusan universitas dan perguruan tinggi, dan seluruh amal usaha Muhammadiyah adalah bagian dari gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita berharap, setelah perjalanan 107 tahun ini Muhammadiyah akan tetap bersinar, menyinari zaman dan semesta, membawa suara pencerdasan kehidupan umat, bangsa dan kemanusiaan universal."

Akhirnya semua keindahan ini, semua rasa ini, semua hal istimewa dan luar biasa yang ada di tubuh dan ruh persyarikatan ini, tak boleh hilang. Tugas kita menjaga dan mempertahankannya, memastikan Sang Surya terus bersinar menerangi dan melintasi zaman

Yogyakarta, 21 November 2019  

MILAD KE-107 MUHAMMADIYAH

Milad ke 107 Muhammadiyah yang diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tepatnya Senin 18 November 2019 dan di...