INTERNALISASI NILAI NILAI KEISLAMAN TERHADAP ANAK
Tak terasa
Ramadhan datang lagi.. bulan penuh rahmat.., bulan penuh ampunan. Momentum ini
selalu kita tunggu bersama. Tak hanya menyajikan kehangatan berbuka puasa atau
kekhusyukan berpuasa, bulan ini menjadi saat yang tepat untuk berbagi kedamaian
dan kebahagiaan.
Salah satu cara
sederhana menciptakan dan melestarikan kedamaian adalah dengan berbuka puasa
bersama. Hal ini pun tak disia siakan oleh Pimpinan Wilayah Nasyi’atul
‘Aisyiyah Yogyakarta, yang kali ini menyelenggarakan kajian dan buka bersama di
Rumah Makan Pondok Ndeso Jl. Imogiri Timur Sewon Bantul Yogyakarta pada hari
ahad 20 Mei 2018.
Ini menjadi Tradisi
di keluarga besar PWNA Yogyakarta, selain menjadi salah satu kesempatan untuk berkumpulnya
keluarga besar, baik suami, anak, saudara, istri maupun teman, buka bersama ini
juga menjadi tempat sharing dan berbagi ilmu yakni mengenai “internalisasi
nilai nilai keislaman terhadap anak”.
Anak sejatinya
amanah yang wajib dijaga dan dirawat dengan sepenuh hati. Setiap anak dilahirkan
memiliki potensi. Oleh karena itu kewajiban orangtua untuk mendidik, merawat
bahkan membentuk kepribadian anak. Seperti dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda:
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang musyrik.”
Lalu seorang laki-laki bertanya: “Ya Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau
kalau anak itu mati sebelum itu?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu tentang
apa yang pernah mereka kerjakan.”
Lebih
jauh menurut Ibu Lailatis Syarifah.,Lc.,M.A, anak adalah bibit unggul, jika
kita bisa memberikan perawatan yang tepat terhadap anak, maka anak akan tumbuh
hebat dan menjadi penerus khalifah di muka bumi. Pada prinsipnya, dalam
menanamkan ilmu terhadap anak, orangtua wajib menjadi teladan untuk mereka, dan
dalam mendidik anak sesungguhnya sudah dimulai pada saat memilih jodoh,
pembiasaan membaca Al-Qur’an pada saat anak masih dalam kandungan hingga
merawat dengan tepat seperti tanaman yang senantiasa diberikan pupuk dan air
dengan penuh kasih sayang oleh pemiliknya.