TALKSHOW
& SEKOLAH PRA NIKAH
“MENIKAH
ITU MUDAH (MENUJU KELUARGA MUDA YANG TANGGUH)”
Gedung
PWM DIY, 24 Februari 2019
Talkshow
“Menikah itu Mudah (Menuju Keluarga Muda Yang Tangguh)” ini di selenggarakan
oleh Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta yang
menghadirkan perempuan muda sebanyak 100 peserta yang berasal dari Pimpinan
Cabang dan Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisiyah, dan masyarakat umum se DIY.
Talkshow ini dilatarbelakangi tingginya kasus perceraian di Indonesia yang
melibatkan pasangan muda, untuk itulah laki-laki dan perempuan muda
yang menyempurnakan diri dengan menikah membutuhkan pemahaman, keikhlasan, dan
kedewasaan dalam berkeluarga agar bisa “berlayar” mengarungi samudera kehidupan
dengan sukses mencapai sakinah mawaddah dan Rahmah.
Untuk mencapai mahligai rumah
tangga yang sakinah mawaddah warohmah dibutuhkan sebuah proses yang tidak mudah
dari proses persiapannya hingga implementasinya dalam kehidupan nyata. Adapun
persiapan yang perlu meliputi: kesiapan pemikiran, psikologis, fisik dan
finansial. Apalagi di era digital dan milenial ini, godaan kehidupan yang serba
“bebas” akan menjadi batu ujian keluarga untuk membangun rumah tangga yang
harmonis dan sejahtera.
Untuk
mengupas tuntas persoalan tantangan nikah bagi calon pasangan baru dalam
talkshow ini telah dihadirkan narasumber yang berkompeten, yakni: Muhammad
Jamaluddin Ahmad, S.Psi., seorang ahli psikologi pernikahan yang akan membedah
dan menjawab tantangan keluarga di era milenial. Sementara narasumber lainnya,
yakni Bunda Wening yang akan membedah persoalan dengan mengetengahkan
pembicaraan pada Love is Not Blind.
Selain
itu, yang paling penting dalam agenda ini adalah pembukaan program “Sekolah Pra
Nikah” yang akan dilakukan sebanyak 5 kali pada tahun 2019, sekolah pra nikah
ini bertujuan memberikan dasar pengetahuan yang komprehensif
tentang sebuah pernikahan, menumbuhkan semangat agar jangan takut menikah,
memberikan pilihan rasional dan spiritual di dunia pernikahan kepada calon
keluarga baru, dan tentunya mempersiapkan bekal yang “cukup” dalam mengarungi
bahtera rumah tangga sehingga terwujud keluarga yang sakinah mawaddah warohmah.
Dalam
sekolah Pra nikah terdapat beberapa pemahaman dan sharing keilmuan terkait
beberapa hal: Pernikahan dalam Islam “Membangun Pemahaman Prinsip rumah
tangga sesuai ajaran Islam”; Psikologi Pernikahan “Membangun hubungan yang
saling membahagiakan dengan pasangan”; Kesehatan Reproduksi “Mempersiapkan
reproduksi yang sehat untuk masa depan”; manajemen Keuangan Keluarga “Financial
Planning”, dan Pendidikan Anak dalam Keluarga “ Mengenal, berkomunikasi, memotivasi
dan menjadi idola anak”. Artinya Sekolah
pra nikah ini sebagai ladang ilmu dan lading amal bagi calon keluarga baru agar
dapat melaksanakan fungsi dan perannya dalam berumah tangga dan di
lingkungannya. Selain itu, agar mampu menyingkapi dan menyelesaikan berbagai
permasalahan rumah tangga baru, terutama menghindari konflik keluarga yang
berujung pada perceraian. Banyak pasangan yang tidak mampu mempertahankan
perkawinan sehingga memilih bercerai meskipun pada usia perkawinan yang sangat
muda. Hal ini dapat dilihat dari kasus perceraian yang muncul setiap
tahunnya yang tercatat di pengadilan agama yang jumlahnya tidak pernah
berkurang, tapi malah semakin bertambah. Dampak perceraian itu tidak saja
dirasakan pasangan yang bercerai namun juga berdampak buruk bagi pertumbuhan
dari psikologi anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar