PIDATO
MILAD MUHAMMADIYAH 108H /105M
Oleh:
Dr. H. Haedar Nastir /Ketua Umum PP muhammadiyah.
Tepat
108 tahun yang lalu, pada 8 Dzulhijjah 1438 H, atau 105 tahun pada 18 November
1912 KH Ahmad Dahlan dan para muridnya di Kauman Yogyakarta mendirikan
Persyarikatan Muhammadiyah. Organisasi yang mengusung jargon gerakan Islam
berkemajuan ini telah berkembang pesat. Semangat untuk mencerahkan umat dan
membangun peradaban terus digelorakan.
Bertepatan
dengan milad ke-108 dlm hitungan Hijriyah atau 105 hitungan Tahun Masehi dengan
tema MEMBANGUN KARAKTER INDONESIA BERKEMAJUAN saya mengamanahkan 9 Pesan untuk
para pimpinan dan seluruh warga muhammadiyah.
Pertama,
bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga, khususnya
karunia yang diberikan kepada Muhammadiyah hingga mampu bertahan dan berkembang
dalam usia 108 tahun dengan melewati suka dan duka hingga makin menjadi matang,
dewasa, cerdas, bijaksana, dan mampu menghadirkan pemikiran dan amaliah
berkemajuan.
Kedua,
Muhammadiyah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, maka selayaknya Milad
dijadikan momentum untuk melakukan perubahan-perubahan transformatif yang
bermakna menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang garapannya agar
geraknya melampaui yang lain dalam spirit fastabiqul khairat.
Ketiga,
Muhammadiyah niscaya harus menghadirkan pusat-pusat keunggulan di bidang
pemikiran dan amal usaha yang selama ini digarap agar menjadi kekuatan
alternatif di tengah persaingan ketat dalam pergerakan dinamika kehidupan
nasional dan global.
Keempat,
bagi warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan termasuk di
amal usaha dan jamaah agar semakin memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah
untuk berdakwah dan bertajdid sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki
bermodalkan keikhlasan, pengkhidmatan, dan militansi keislaman untuk meraih
ridla dan karunia Allah SWT.
Kelima,
kepada seluruh Pimpinan Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, dan
institusi yang berada dalam Muhammadiyah niscaya menegakkan paham agama
sebagaimana yang dipedomani Muhammadiyah, ideologi, serta segala ketentuan dan
kebijakan Persyarikatan sehingga menjadi gerakan yang solid, kuat, dan maju
dalam satu barisan yang kokoh. Seraya menghindari dan mencegah hal-hal yang
bertentangan dengan paham agama, ideologi, ketentuan, dan kebijakan
Muhammadiyah.
Keenam,
kepada segenap pihak hendaknya memperhatikan dan mendukung kaderisasi dan para
kader Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang unggul, berkhidmat, dan
menjadi pelaku gerakan yang bermakna bagi kemajuan persyarikatan, umat, bangsa,
dan kemanusiaan universal.
Ketujuh,
kepada seluruh amal usaha Muhammadiyah agar berbenah dan memperbarui diri
disertai melakukan inovasi-inovasi yang menghasilkan keunggulan.
Kedelapan,
dalam menghadapi kehidupan keumatan dan kebangsaan yang sarat isu dan dinamika
hendaknya selalu mengacu pada prinsip-prinsip Peryarikatan dan Kebijakan
Pimpinan Pusat sebagainana telah menjadi keketentuan yang beelaku dalam
organisasi Muhammadiyah.
Kesembilan,
kepada warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjaga spiritualitas
dan akhlaq karimah dalam bersikap, berkata, dan bertindak lebih-lebih dengan
media sosial yang semakin bebas agar tetap menjadi uswah hasanah mengikuti
keteladanan Nabi Muhammad SAW.
“Semoga
Muhammadiyah makin maju dan unggul serta memberi makana dalam membangun
peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin
dalam naungan Rahman dan Rahim Allah SWT,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar