RAPAT PLENO PROGRES PROGRAM KERJA
PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2018
Bertempat di ruang rumah yunda syahdara, Kamis (10/05/2018)
dimulai pada pukul 09.30 WIB, diadakan Acara Rapat Pleno Program Kerja Tahun
2018. Rapat ini dipimpin oleh Ketua Umum PWNA Nunung Damayanti, yang dihadiri oleh kader - kader nasyiah
wilayah Yogyakarta.
Rapat
dibuka oleh Ketua Umum PWNA DIY yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa
maksud dan tujuan diadakannya rapat pleno program kerja tahun 2018 ini adalah Kinerja
atas program kerja Tahun 2018 yang akan dilaksanakan dan sejauh mana persiapan
program kerja dari tiap tiap departemen, yakni pelatihan desain yang diusung
oleh departemen KIK (Komunikasi Informasi dan Kehumasan) bekerjasama dengan MPI
PWM DIY yang dilaksanakan ahad 13 mei 2018,
selanjutnya adalah SPNA (sistem perkaderan anggota) pada tanggal 2 juni, dan progres
APUNA dari departemen ekonomi. Di sesi akhir yakni mengenai “Rumah Baca” lebih
tepatnya adalah “Ralina” (Rumah Baca
Milik Nasyiah). Ralina berbeda dgn taman
bacaan yg lain. Dalam hal ini Ralina lebih di fokuskan kepada pemberdayaan “perempuan dan pendidikan anak”.
Dalam
Pleno kali ini tidak hanya proker yang di rapatkan namun lebih jauh dari itu
ada diskusi menarik mengenai
pemberdayaan ekonomi. Diskusi kali ini diisi oleh Yunda Alfia Nusrika
dan Yunda Daniati dari departemen ekonomi PPNA. Yunda Daniati mengatakan bahwa
dalam menjalani bisnis lebih tepatnya usaha untuk mengembangkan perekonomian
mandiri perlu adanya networking
interpersonal, dengan adanya hal tersebut maka secara otomatis jalinan
hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi baik dari segi barang dan jasa, serta
marketer ataupun marketing akan bersifat mutualisme. Lebih jauh lagi akan
tumbuh komitmen bersama dalam kemandirian ekonomi di tubuh para kader khususnya
seperti slogan yang di ungkap oleh yunda daniati “Marilah Tumbuh Bersama
membangun Perekonomian Wirausaha Nasyiah”. Dalam diskusi tersebut Yunda Alfia
menambahkan bahwa kemandirian ekonomi di era global saat ini menjadi pilar
ketiga setelah pendidikan. Hal ini disampaikan pada saaat Mukhtamar
Muhammadiyah. Dengan adanya kemandirian ekonomi maka PWNA DIY 2018 menggalakan
program APUNA dan hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi pengusaha pengusaha
khususnya pengusaha dari kader kader nasyiah sendiri.
Pada Akhirnya,
tidak ada pilihan lain kecuali bahwa kita harus mendesain ekonomi nasional yang
lebih mengikuti kaidah-kaidah prorakyat yang menitikberatkan pada pemerataan
dan kesejahteraan guna menghasilkan keadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar