Senin, 30 Juli 2018

HINDARI PHUBBING

HINDARI PHUBBING

Phubbing adalah istilah sibuk main HP dan mengabaikan orang di hadapan kita, itulah yang terjadi, pola anti sosial.

Stop phubbing kalau kita sedang berhadapan atau sedang dalam pertemuan. Ini kata baru dan sedang diadakan campaign / kampanye anti phubbing.

JAUHI PHUBBING

Enam tahun silam, tepatnya pada bulan Mei 2012 para ahli bahasa, sosiolog, dan budayawan berkumpul di Sidney University. Hasil pertemuan tersebut melahirkan satu kata baru dalam tata bahasa Inggris.

Kata tersebut adalah phubbing. Yaitu sebuah tindakan seseorang yang sibuk sendiri dengan gadget di tangannya, sehingga ia tidak perhatian lagi kepada orang yang berada di dekatnya.

Karena sudah menjadi fenomena yang sangat umum, dunia sampai memerlukan sebuah kata khusus untuk penyebutannya. Kini kata phubbing secara resmi sudah dimasukkan dalam Kamus Bahasa Inggris di berbagai negara.

Sampai saat ini Bahasa Indonesia belum memiliki kata serapan dari phubbing ini. Padahal kita sendiri sering berbuat phubbing. Misalnya saat berbicara dengan petugas teller di bank, tangan kita sambil memainkan gadget.

Ketika menemani anak-anak mengerjakan tugas sekolah, setiap satu menit sekali kita melirik layar handphone kalau-kalau ada notifikasi yang masuk.

Pada momen makan berdua di restoran dengan istri, yang terjadi sekarang ... hp diletakkan sedekat mungkin di sisi kita dan mampu menyela obrolan apapun ketika ada suara pesan dari medsos.

Ya...Kita sudah menjadi phubber sejati.

PHUBBING = kependekan  dari kata : PHONE and SNUBBING; diciptakan oleh Alex Haigh seorang Australia. Dalam penelitiannya menemukan fakta mengabaikan sesama dalam masyarakat dan keluarga saat bertemu.

Saudaraku, mari kita benahi diri sendiri. Tidak berarti kita berhenti gunakan HP, tapi setidaknya kurangi phubbing sebisa mungkin.

HORMATILAH ORANG - ORANG DISEKITAR ANDA, JANGAN SAMPAI ANDA DIKATAKAN TIDAK MEMPUNYAI SOPAN SANTUN OLEH ORANG DISEKITAR ANDA

Jangan sampai handphone yang kita beli dengan keringat hasil usaha sendiri ini, justru memisahkan kita dengan teman, dengan sahabat, bahkan memisahkan kita dari saudara, orangtua, anak dan suami atau istri

Semoga postingan ini bermanfaat.

Sabtu, 28 Juli 2018

KUNJUNGAN SILAHTURAHMI PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAH YOGYAKARTA 2018


KUNJUNGAN SILAHTURAHMI
PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAH YOGYAKARTA 2018


Kunsiroh PWNA (13 Juli 2018) Kali ini melakukan kunjungannya ke Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta, selain memperkuat hubungan persaudaraan adapun tujuan lain lawatan Pimpinan Wilayah NA tersebut ke PDNA Kota Yogyakarta, yakni mensinergiskan hubungan kerjasama antara wilayah dan daerah khususnya daerah kota yogyakarta.
Kegiatan yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar organisasi tutur Nunung Damayanti selaku Ketua Umum Pimpinan Wilayah NA DIY, serta memperkuat hubungan persaudaraan antar kader kader NA baik dari Daerah cabang maupun ranting.

“Manfaat dari kegiatan ini selain menjalin silaturahmi dan  kerja sama lebih dari itu dalam temu sharing tersebut membahas pula mengenai kegiatan kegiatan khususnya program kerja yang sudah dilaksanakan Pimpinan daerah NA kota yogyakarta dan program kerja yang akan terlaksana kedepannya.

Mengenai program kerja yang sudah di lakukan oleh PDNA Kota DIY adalah telah terselenggaranya Darul Arqom NA 2 yang dilakukan oleh Dep. Kader, kemudian menyusul program selanjutnya adalah Pelatihan TPA yang dilakukan oleh Dep. pendidikan bekerjasama dengan Dep. Dakwah yang bertujuan untuk membentuk mubalig mubalighot muda yang intelek dan berkemajuan, kemudian dari Dep. Pendidikan juga menyelenggarakan program Pelajar Anti Klitih. Dep. Pendidikan mengadakan program tersebut karena melihat realita di lingkungan pelajar khususnya remaja yang banyak terjerumus dengan yang namanya klitih oleh karena itu perlunya Dep. Pendidikan mengdakan Lomba Film Anti Klitih dan melakukan Workshop dengan dihadiri oleh tiga unsur, baik dari unsur pendidikan, unsur agama dan pemerintah, kemudian dilanjutkan dengan road show ke sekolah sekolah yakni sosialisasi anti klitih ke seluruh SMA SMK Muhammadiyah Se-Kota Yogyakarta. Adanya mushola portabel yang dilakukan oleh Dep. Dakwah berkerjasama dengan PDPM (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah) Sedangkan dari aspek Hukum, Pimpinan Wilayah NA akan bekerjasama dengan PKBH UAD untuk melakukan pelatihan paralegal.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kepekaan kader NA melalui berbagai aspek, baik dari sisi sosial, keagamaan, pendidikan, hukum, Komunikasi dan informasi begitu erat dan peduli dengan permasalahan yang ada di masyarakat hal ini membuktikan bahwa eksistensi kader kader NA peduli dengan permasalahan lingkungan sekitar.

KUNJUNGAN SILAHTURAHMI PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAH YOGYAKARTA 2018


KUNJUNGAN SILAHTURAHMI
PIMPINAN WILAYAH NASYIATUL AISYIYAH YOGYAKARTA 2018
Kunsiroh PWNA (13 Juli 2018) Kali ini melakukan kunjungannya ke Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta, selain memperkuat hubungan persaudaraan adapun tujuan lain lawatan Pimpinan Wilayah NA tersebut ke PDNA Kota Yogyakarta, yakni mensinergiskan hubungan kerjasama antara wilayah dan daerah khususnya daerah kota yogyakarta.
Kegiatan yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar organisasi tutur Nunung Damayanti selaku Ketua Umum Pimpinan Wilayah NA DIY, serta memperkuat hubungan persaudaraan antar kader kader NA baik dari Daerah cabang maupun ranting.

“Manfaat dari kegiatan ini selain menjalin silaturahmi dan  kerja sama lebih dari itu dalam temu sharing tersebut membahas pula mengenai kegiatan kegiatan khususnya program kerja yang sudah dilaksanakan Pimpinan daerah NA kota yogyakarta dan program kerja yang akan terlaksana kedepannya.

Mengenai program kerja yang sudah di lakukan oleh PDNA Kota DIY adalah telah terselenggaranya Darul Arqom NA 2 yang dilakukan oleh Dep. Kader, kemudian menyusul program selanjutnya adalah Pelatihan TPA yang dilakukan oleh Dep. pendidikan bekerjasama dengan Dep. Dakwah yang bertujuan untuk membentuk mubalig mubalighot muda yang intelek dan berkemajuan, kemudian dari Dep. Pendidikan juga menyelenggarakan program Pelajar Anti Klitih. Dep. Pendidikan mengadakan program tersebut karena melihat realita di lingkungan pelajar khususnya remaja yang banyak terjerumus dengan yang namanya klitih oleh karena itu perlunya Dep. Pendidikan mengdakan Lomba Film Anti Klitih dan melakukan Workshop dengan dihadiri oleh tiga unsur, baik dari unsur pendidikan, unsur agama dan pemerintah, kemudian dilanjutkan dengan road show ke sekolah sekolah yakni sosialisasi anti klitih ke seluruh SMA SMK Muhammadiyah Se-Kota Yogyakarta. Adanya mushola portabel yang dilakukan oleh Dep. Dakwah berkerjasama dengan PDPM (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah) Sedangkan dari aspek Hukum, Pimpinan Wilayah NA akan bekerjasama dengan PKBH UAD untuk melakukan pelatihan paralegal.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kepekaan kader NA melalui berbagai aspek, baik dari sisi sosial, keagamaan, pendidikan, hukum, Komunikasi dan informasi begitu erat dan peduli dengan permasalahan yang ada di masyarakat hal ini membuktikan bahwa eksistensi kader kader NA peduli dengan permasalahan lingkungan sekitar. 


"Diskusi Buku: 60 Hadits Hak-Hak Perempuan, Teks & Interpretasi"


"Diskusi Buku: 60 Hadits Hak-Hak Perempuan,
Teks & Interpretasi"


Kondisi perempuan pra-Islam sangat memprihatinkan. Perempuan dianggap sebagai alat pemuas pria dan dekat dengan neraka. Bahkan pada zaman Arab Jahiliyah, mereka mengubur hidup-hidup anak-anak perempuan. Perempuan dianggap hina dan tidak punya peran dalam masyarakat. Realita ini menggugah para aktivis organisasi islam antara Nasyiatul Aisiyah dan Fatayat melakukan kolaborasi untuk membuka cakrawala kaum wanita khususnya dalam diskusi bedah buku 60 hadist Hak-Hak Perempuan,Teks & Interpretasi.

Acara ini berlangsung di Gedung LPPM UIN, Ruang Sidang lantai 2,  pada tanggal 24 Juli 2018. Dan dihadiri oleh Dr. Faqihuddin Abdul Kodir sebagai penulis buku “60 Hadist Hak hak perempuan Teks dan Interpretasi”,  selanjutnya pembicara buku ini dihadiri oleh perwakilan Fatayat dan NA. Turut andil pula dalam menyemarakkan bedah pemikiran kaum perempuan tersebut di hadiri pula mahasiswa UIN, perempuan non muslim, bahkan peserta laki-laki yang ikut andil dalam perhelatan bedah buku tersebut.


Seiring perkembangan zaman dan masuknya Islam, perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata dengan banyaknya perempuan yang berkiprah di ranah publik. Perempuan yang dulu hanya berkutat pada sumur, dapur dan kasur, sekarang banyak yang bekerja di luar rumah. Islam sendiri tidak melarang perempuan bekerja di luar rumah, menurut Muhammad Quthb dalam bukunya Ma'rakat At Taqalid. Contoh pada masa Nabi, Khadijah binti Huwalid adalah seorang pedagang perempuan yang sukses, juga Zainab binti Jahsy adalah penyamak kulit binatang dan hasilnya untuk disedekahkan. Islam membolehkan perempuan bekerja selama dilakukan secara terhormat, maslahat dan memelihara agama. Selain hak untuk bekerja, perempuan juga mempunyai hak untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Hal ini sesuai dengan kodrat perempuan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, dimana perempuan dituntut tidak hanya cerdas intelektual tapi juga emosional. Pada zaman Nabi, Aisyah r.a. merupakan seorang ahli Fiqh dan ilmu kedokteran ungkap pembicara dari PWNA DIY Syahdara Anisa Makruf. Dalam kesempatan tersebut pembicara pun memberikan saran dan pesan terhadap penulis perihal konten dari buku tersebut agar tulisan tersebut lebih bermakna dan membumi di tengah tengah masyarakat khususnya kaum hawa, yakni  buku ini bagus untuk para pemula yang ingin mengerti hadits-hadits shohih tentang hak-hak perempuan. Namun buku ini akan lebih bagus lagi jika terdapat halaman penjelas istilah yang berfungsi untuk menjelaskan ungkapan-ungkapan bahasa Arab, menghadirkan kisah Profetik Nabi dalam memperlakukan istrinya (pada bab tentang Relasi Kesalingan Suami Istri), landasan Al-Qur'an dalam setiap interpretasi sebaiknya dituliskan ayat dan terjemahannya untuk memperkuat dan memperjelas interpretasi dan yang terakhir ditambahkan Daftar Pustaka. Dengan pelengkapan tersebut makan buku ini akan tersajikan lebih komprehensif (red. Mariah PWNA DIY).





Senin, 23 Juli 2018

Selamat Hari Anak Nasional


Selamat Hari Anak Nasional

Hari Anak Nasional terwujud dari sebuah gagasan untuk mensejahterakan para anak-anak di Indonesia. Hari Anak Nasional diperingati pada setiap tanggal 23 Juli, sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1984 pada tanggal 19 Juli 1984.

Hari Anak Nasional ini dibuat dengan tujuan agar kesejahteraan anak dapat diwujudkan oleh seluruh komponen bangsa Indonesia meliputi negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua dengan cara menghormati dan memberikan hak-hak anak serta jaminan terhadap kebutuhannya tanpa kekerasan dan perlakuan diskriminatif.

Terlebih lagi di tahun 2018 ini, marak sekali kejahatan seksual yang dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab dan menjadikan anak-anak sebagai objek yang sangat mudah dihasut oleh mereka.
Hal itu cukup memprihatinkan, selain anak-anak yang menjadi korban akan mengalami ganguan psikis dan mental, masa depan merekapun akan sangat terganggu. Oleh karena itu, para orangtua dihimbau agar lebih bisa memperhatikan tumbuh kembang anaknya sejak masih kecil.
Selain di Indonesia, Hari Anak juga merupakan event yang diperingati seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November.

“Kami dari Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Yogyakarta mengucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2018”

MAKNA HARI RAYA IDUL ADHA





Dagingnya sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah dan tidak pula darahnya, akan tetapi ketakwaanmulah yang akan sampai kepada Nya. Demikianlah Dia menundukkan mereka untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjukyang Dia telah berikan kepadamu. Dan berikan khabar suka kepa orang-orang yang berbuat kebaikan. (Al Hajj:37)
Penyembelihan hewan pada hari raya Idul Adha adalah simbol pengorbanan yang harus dilakukan setiap orang atas dirinya sendiri. Karena pada hakikatnya hewan kurban itu kita sendiri yang akan menikmati, sedangkan yang akan sampai dihadapan Nya adalah ketakwaan yang mendasari pengorbanan kita. Pengorbanan yang sebenarnya adalah pengorbanan diri atas segala sesuatu yang dimilikinya. Ketika binatang kurban disembelih melambangkan hilangnya sifat kebinatangan dalam diri kita. 
 Katakanlah, Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, kemudian Allah akan mencintai kamu dan akan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ali Imran:31)
Ketakwaan yang menjadi dasar sari pengorbanan haru dilandasi kecintaan, karena kecintaan menjadi unsur untuk memperoleh keberhasilan dalam pengorban. Allah SWT mencintai hamba Nya yang selalalu mencintai Nya dan membuktikannya dengan mencintai orang-orang yang dicintai Nya. Pengorbanan menjadi salah satu sarana untuk membuktikan cinta hamba kepada Allah SWT, yaitu dengan jalan mengabdikan dirinya kepada utusan Nya yaitu mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
Dimana pengorbanan sudah dijalankan dengan dilandasi cinta, maka segala apa yang ada pada diri hamba Nya akan diserahkan kepada Nya. Adakalanya seorang hamba sangat berat untuk menyerahkan apa yang menjadi miliknya, walaupun sebenarnya tidak ada sesuatu yang benar-benar kita miliki, karena pada hakikatnya semua yang ada dimuka bumi ini adalah milik Nya. Sesuatu yang mengikat kita kita hanyalah rasa memiliki, yang terkadang menjadi penghalang untuk dapat melihat Tuhan. Jika kita telah mampu menyerahkan semua yang merasa kita miliki kepada Tuhan yang memiliki segalanya, maka dalam kondisi ini ia mencapai derajat fana fillah dan berhasil menyentuh makna laa ilaaha illallah. Tentunya hal ini harus disertai dengan keikhlasan, cirinya adalah adanya kebahagiaan, tidak merasakan beban, yang ada hanya kenikmatan yang membuatnya ketagihan dan semakin semangat dalam mencintai Tuhan. Kondisi ini akan membawa seorang hamba pada ruh tertitinggi keikhlasan pengorbanan dalam mencintai Tuhan yaitu Inna lillaahi wainna ilaihi rajiun.
kami segenap keluarga besar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Yogyakarta mengucapkan "Selamat hari Raya Idul Adha.."


MILAD KE-107 MUHAMMADIYAH

Milad ke 107 Muhammadiyah yang diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tepatnya Senin 18 November 2019 dan di...