MEMAKNAI SYAWALAN....
Syawalan yang merupakan kegiatan rutin setiap Idul Fitri, sebenarnya merupakan tradisi yang hanya ada di Indonesia. Namun kegiatan ini menjadi sarat makna karena di dalam acara tersebut terdapat kegiatan yaitu silaturahmi dan halal bihalal saling meminta dan memberikan maaf, sekaligus dapat juga menjadi sarana refleksi terhadap keberhasilan-keberhasilan apa sajakah yang telah berhasil diraih, dan apakah keberhasilan tersebut telah dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi untuk kemudian menjadi sarana dalam menjalin Relationship.
Syawalan yang merupakan kegiatan rutin setiap Idul Fitri, sebenarnya merupakan tradisi yang hanya ada di Indonesia. Namun kegiatan ini menjadi sarat makna karena di dalam acara tersebut terdapat kegiatan yaitu silaturahmi dan halal bihalal saling meminta dan memberikan maaf, sekaligus dapat juga menjadi sarana refleksi terhadap keberhasilan-keberhasilan apa sajakah yang telah berhasil diraih, dan apakah keberhasilan tersebut telah dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi untuk kemudian menjadi sarana dalam menjalin Relationship.
Idul fitri sebagai awal lembaran hidup baru dengan tetap istiqomah
dengan fitrah, dan dapat menjalin kembali semangat silaturahmi, benang-benang
persaudaraan, sehingga dapat mewujudkan rekonsiliasi kultural.
Lebih
jauh memaknai syawalan atau halal bi halal ini memiliki beberapa signifikansi,
pertama, sebagai ajang untuk saling bermaaf-maafan.
Kedua,
sebagai ajang untuk melepas rindu dan tanya kabar mengenai keberadaan sanak
kerabat. Orang Indonesia rela bermacet-macet ria di jalanan untuk ini. Yang
tidak kalah unik adalah orang Indonesia berani bayar mahal untuk ini, rela
menabung sedari jauh-jauh hari untuk ini!
Ketiga,
sebagai sarana mengakrabkan kembali antara yang kaya dengan yang menengah,
serta yang miskin; antara yang muda dengan yang tua, antara atasan dan bawahan.
Momen syawalan merupakan momen untuk mencairkan suasana yang agak kaku,
senggang, menghilangkan keseganan karena orang itu atasan atau bawahannya.
Dalam
tradisi syawalan, ritual yang lazim biasanya sekelompok orang baik keluarga
besar, penduduk satu RT atau kampung, dan kawan/rekan kerja berkumpul bersama
di suatu tempat. Tradisi umumnya memang agak formal, yakni dengan mengundang
seorang penceramah untuk mengisi kegiatan syawalan ini. Petuah-petuah ustadz,
kyai atau disebut sebagai agen ini umumnya berisikan tentang makna syawalan
dan pentingnya silaturahim.
Sampai
pada titik ini semua orang mengetahui bahwa momen syawalan adalah momen
silaturahim dan bermaaf-maafan. Namun yang juga patut dan perlu ditekankan, di
samping dua hal di atas adalah bahwa momen syawalan sebagai momen untuk
mengetahui keberadaan sanak keluarga kita secara lebih dekat.
kami keluarga besar Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Yogyakarta mengucapkan Minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin...
25 juni 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar