Selasa, 20 Maret 2018

Tuhan, Tolonglah,,, Aku Sedang Patah Hati



Tuhan, Tolonglah,,, Aku Sedang Patah Hati

Kajian Malam Sabtu (Kamastu) 
Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) DIY
Di Aula Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta (PWM DIY) Jalan Gedongkuning 130B Jum’at, 3 November 2017 20.00-22.00 WIB
Bersama: Ust. Awan Abdullah, Sp.J (Pengasuh Program Embun Pagi RBTV) 
Teruntuk seluruh pemuda muslim baik yang hendak melangkah maupun yang telah mulai melangkah dan pernah tersandung “patah hati”, juga untuk para orang tua yang hendak mempersiapkan pernikahan untuk anak-anaknya, perlu memeperhatikan beberapa hal ini sebagai bekal.
  Ingatlah bahwa Allah tidak pernah mendhalimi hamba-Nya. Selalu ada kebaikan yang Allah selipkan dan sembunyikan di balik nikmat dan musibah, termasuk ketika mendapatkan “penolakan” dan merasakan patah hati. Disebutkan dalam Ali Imran;10
 “Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka”.
 Allah selalu memberikan yang terbaik. Respon terbaik adalah syukur, hindari sedikit-sedikit protes dan mengeluh dan realisasikan dengan berbuat hal-hal yang terbaik atas pemberian Allah itu. Sebuah penolakan menjadi pengingat bahwa boleh jadi belum cukup mempersiapkan diri atau sebagai jalan memuluskan berjumpa dengan orang yang lebih tepat.
Tidak ada yang mustahil di sisi Allah. Bercita-cita, berencana, dan berikhtiarlah yang terbaik untuk memperoleh yang terbaik lewat jalan yang Allah inginkan. Maka Kun fayakun. Bagaimana jika sudah terlanjur patah hati? Bagaimna cara untuk move on? Lakukan tips berikut.
      Terima, bersyukur, dan berhusnudzan kepada Allah.
 “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui”. (An-Nisa:147) 
 “Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak bersyukur?” (Yaasin:35)
      Lupakan mantan
 “Barangsiapa yang mengerjakan dosa, Maka Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.(An-Nisa:111).
       Temukan teman dan lingkungan positif untuk kembali memotivasi bangkit dan belajar pengalaman lebih banyak. Setelah berhasil move on maka lanjutkan dengan move up yaitu mengupayakan kualitas diri yang lebih baik. Semakin getol mencari perhatian Allah.
 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.(Al-Maidah:35)
Lain hal nya dengan Narasumber kedua yang membahas menegani  Bagaimana tips untuk menyikapi bully ketika berniat menjadi pribadi yang lebih baik?
Ada 3 hal penyakit hati manusia adalah
1.       Sibuk dengan kata orang bukan kata Allah. Jangan terlalu sibuk dengan bully2-an orang, sikapi dengan positif. Respon negatif terhadap sesuatu yang baik justru adalah bentuk ujian dan bukti bahwa Allah ingin mengangkat derajad keimanan seseorang.
2.        Munculnya perasaan benar sendiri karena banyaknya kajian yang diikuti. Semakin tinggi kualitas ilmu yang diperoleh dari sekian banyak majelis seharusnya membuat seseorang membawa rahmat, bukannya suka melaknat.
3.       Terlalu memelihara ewuh-pekewuh untuk hal-hal yang jelas baikburuknya. Tidak enak hati untuk mengingatkan, khawatir orang yang diingatkan akan sakit hati. Padahal Rasul bersabda,”Qulil haqqa wa in kaana murran” (katakanlah yang benar, meskipun mengatakan kebenaran itu pahit/ tidak mengenakkan). (HR.Imam Baihaqi)
Lebih dalam dalam Kajian malam sabtu tersebut membahsa mengenai hati, yang mana pertanyaan mengenai membuka hati banyak bermunculan di masyarakat, lalu Bagaimana agar bisa membuka hati?
 a. Jangan trauma, perhatikan tiga bekal yang sudah dibahas.
 b. Banyak belajar, mengikuti ta’lim karena ilmu membuat semakin percaya diri.
 c. Bergaul dan berdiskusi dengan orang yang berpengalaman.
Lebih dalam lagi dalam lagi ketika pembahasan tersebut merujuk kepada Bagaimana dengan keinginan yang bertentangan dengan nazar untuk menikah setelah selesai kuliah?
Ø   Lihat dulu, nazar itu ada yang baik ada yang buruk. Nazar untuk menyelesaikan kuliah terlebih dulu bukan nazar yang buruk tetapi perlu melihat kondisi sekarang karena rencana bisa jadi akan menjadi kurang relevan lagi apalagi akan melewati fase dihadapkan dengan situasi atau lingkungan yang baru ketika menuju ke rencana itu. Yang jelas (1) lihat bagaimana gejolak hati dan (2) ikuti keinginan orang tua jika itu baik. Jika harus membatalkan nazar, ikuti Al-Maidah:89
“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpahsumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Ø  Hati-hati ketika bernazar. Jangan dikte Allah dengan urusan-urusan yang kita tidak tahu baik-buruknya. Tapi mintalah yang jelas diterangkan dalam nash yang ada. Hal ini digambarkan pula dalam doa istikharah. Misalnya dalam memohon sesuatu, tidaklah diminta dengan “Ya Allah aku minta dekatkan aku dengan dia” tetapi “Ya Allah jika Ia baik maka dekatkan, jika ia tidak baik maka jauhkan dan ganti dengan yang lebih baik”. Dalam hal yang jelas baik seperti berhaji, maka boleh meminta dengan sungguh-sungguh,”Ya Allah berangkatkanlah aku ke tanah suci”. Wallaahu a’lam bish shawaab. 
* Patah hati? Move on n Move Up! Dengan cara yang Allah ridhai pastinya!!!* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MILAD KE-107 MUHAMMADIYAH

Milad ke 107 Muhammadiyah yang diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tepatnya Senin 18 November 2019 dan di...