Tuhan, Tolonglah,,, Aku Sedang Patah Hati
Kajian
Malam Sabtu (Kamastu)
Angkatan
Muda Muhammadiyah (AMM) DIY
Di
Aula Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta (PWM DIY) Jalan
Gedongkuning 130B Jum’at, 3 November 2017 20.00-22.00 WIB
Bersama:
Ust. Awan Abdullah, Sp.J (Pengasuh Program Embun Pagi RBTV)
Teruntuk seluruh pemuda muslim baik yang
hendak melangkah maupun yang telah mulai melangkah dan pernah tersandung “patah
hati”, juga untuk para orang tua yang hendak mempersiapkan pernikahan untuk
anak-anaknya, perlu memeperhatikan beberapa hal ini sebagai bekal.
Ingatlah bahwa Allah tidak pernah mendhalimi
hamba-Nya. Selalu ada kebaikan yang Allah selipkan dan sembunyikan di balik
nikmat dan musibah, termasuk ketika mendapatkan “penolakan” dan merasakan patah
hati. Disebutkan dalam Ali Imran;10
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta
benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari
mereka. dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka”.
Allah selalu memberikan yang terbaik. Respon
terbaik adalah syukur, hindari sedikit-sedikit protes dan mengeluh dan
realisasikan dengan berbuat hal-hal yang terbaik atas pemberian Allah itu.
Sebuah penolakan menjadi pengingat bahwa boleh jadi belum cukup mempersiapkan
diri atau sebagai jalan memuluskan berjumpa dengan orang yang lebih tepat.
Tidak ada yang mustahil di sisi Allah.
Bercita-cita, berencana, dan berikhtiarlah yang terbaik untuk memperoleh yang
terbaik lewat jalan yang Allah inginkan. Maka Kun fayakun. Bagaimana jika sudah
terlanjur patah hati? Bagaimna cara untuk move on? Lakukan tips berikut.
Terima, bersyukur, dan
berhusnudzan kepada Allah.
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu
bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui”.
(An-Nisa:147)
“Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan
dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka Mengapakah mereka tidak
bersyukur?” (Yaasin:35)
Lupakan mantan
“Barangsiapa yang mengerjakan dosa, Maka
Sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.(An-Nisa:111).
Temukan
teman dan lingkungan positif untuk kembali memotivasi bangkit dan belajar
pengalaman lebih banyak. Setelah berhasil move on maka lanjutkan dengan move up
yaitu mengupayakan kualitas diri yang lebih baik. Semakin getol mencari
perhatian Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan
berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”.(Al-Maidah:35)
Lain hal nya
dengan Narasumber kedua yang membahas menegani
Bagaimana tips untuk menyikapi
bully ketika berniat menjadi pribadi yang lebih baik?
Ada 3 hal
penyakit hati manusia adalah
1. Sibuk
dengan kata orang bukan kata Allah. Jangan terlalu sibuk dengan bully2-an
orang, sikapi dengan positif. Respon negatif terhadap sesuatu yang baik justru
adalah bentuk ujian dan bukti bahwa Allah ingin mengangkat derajad keimanan
seseorang.
2. Munculnya perasaan benar sendiri karena
banyaknya kajian yang diikuti. Semakin tinggi kualitas ilmu yang diperoleh dari
sekian banyak majelis seharusnya membuat seseorang membawa rahmat, bukannya
suka melaknat.
3. Terlalu
memelihara ewuh-pekewuh untuk hal-hal yang jelas baikburuknya. Tidak enak hati
untuk mengingatkan, khawatir orang yang diingatkan akan sakit hati. Padahal
Rasul bersabda,”Qulil haqqa wa in kaana murran” (katakanlah yang benar,
meskipun mengatakan kebenaran itu pahit/ tidak mengenakkan). (HR.Imam Baihaqi)
Lebih dalam dalam Kajian malam sabtu
tersebut membahsa mengenai hati, yang mana pertanyaan mengenai membuka hati
banyak bermunculan di masyarakat, lalu Bagaimana
agar bisa membuka hati?
a.
Jangan trauma, perhatikan tiga bekal yang sudah dibahas.
b.
Banyak belajar, mengikuti ta’lim karena ilmu membuat semakin percaya diri.
c.
Bergaul dan berdiskusi dengan orang yang berpengalaman.
Lebih dalam lagi dalam lagi ketika
pembahasan tersebut merujuk kepada Bagaimana dengan keinginan yang bertentangan
dengan nazar untuk menikah setelah selesai kuliah?
Ø Lihat dulu, nazar itu ada yang baik ada
yang buruk. Nazar untuk menyelesaikan kuliah terlebih dulu bukan nazar yang
buruk tetapi perlu melihat kondisi sekarang karena rencana bisa jadi akan
menjadi kurang relevan lagi apalagi akan melewati fase dihadapkan dengan
situasi atau lingkungan yang baru ketika menuju ke rencana itu. Yang jelas (1)
lihat bagaimana gejolak hati dan (2) ikuti keinginan orang tua jika itu baik.
Jika harus membatalkan nazar, ikuti Al-Maidah:89
“Allah
tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpahsumpah yang kamu
sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh
orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu,
atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang
siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga
hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah
(dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Ø Hati-hati ketika bernazar. Jangan dikte
Allah dengan urusan-urusan yang kita tidak tahu baik-buruknya. Tapi mintalah
yang jelas diterangkan dalam nash yang ada. Hal ini digambarkan pula dalam doa
istikharah. Misalnya dalam memohon sesuatu, tidaklah diminta dengan “Ya Allah
aku minta dekatkan aku dengan dia” tetapi “Ya Allah jika Ia baik maka dekatkan,
jika ia tidak baik maka jauhkan dan ganti dengan yang lebih baik”. Dalam hal
yang jelas baik seperti berhaji, maka boleh meminta dengan sungguh-sungguh,”Ya
Allah berangkatkanlah aku ke tanah suci”. Wallaahu a’lam bish shawaab.
*
Patah hati? Move on n Move Up! Dengan cara yang Allah ridhai pastinya!!!*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar